Fanfiction BLEACH : Ichigo X Orihime IchiHime
Fanfic
ini berisi ke galauan ku, kesedihan ku, kepada mereka yang begitu membenci
IchiHime aaahh tidak mereka membenci Orihime. Fic ini juga bertujuan untuk meramaikan
fanfic IchiHime yang merupakan pairing canon yang aku cintai seperti NaruHina. Namun berbeda jauh dengan NaruHina yang begitu
dipuja. Ini fanfic pertama ku di fandom Bleach. Aku begitu mencintai Orihime karena
itu aku sedikit kesal atas perkataan mereka, IchiHime adalah pairing pertama
yang aku sukai, mereka sangat cocok bukan, Handsome
and Beautiful couple. Maafkan dalam fic ini aku tak bermaksud menyindir
beberapa fans atau bagaimana, aku sendiri tak pernah membenci Rukia, jika aku
boleh jujur aku hanya tak menyukai IchiRuki bagi ku Rukia sangat cocok dengan
Uryuu :D, dan Ichigo tercipta untuk Orihime J. Sekali
lagi aku mohon maaf jika fic atau perkataan ku membuat beberapa pihak kesal,
namun inilah aku yang begitu mencintai mereka berdua Ichigo dan Orihime mereka
pantas bahagia. Dan aku begitu yakin tentang cinta Ichigo pada Orihime, kalau
gak cinta gak mungkin mereka nikah?, dan sampe punya Kazui? Jadi STOP jangan
sok tahu tentang hati Ichi-kun! hehe

Summary :
“Aku tahu Ichigo-kun, bukan aku yang kau butuhkan, bukan diriku melainkan dia-“
| “Seperti yang mereka katakan Orihime, kau bukanlah dia, memang bukan dia-“ | “kau
adalah Orihime., Kurosaki Orihime, istriku satu-satu nya yang aku butuhkan”
Title :
Happy Ending
Disclaimer
: Bleach Belongs to Tite Kubo
Warning :
Typo, ooc, abal, gaje, alur kecepetan,dll
Genre :
Romance
Chara :
Orihime Kurosaki & Ichigo Kurosaki
Rated : T
.
.
.
.
Ichigo X
Orihime
.
.
.
.
Happy
Ending
.
.
.
“Maafkan
aku Ichigo-kun, benar kata mereka, aku bukanlah dia-“
“Maafkan
aku Ichigo-kun, benar kata meraka, aku tak mengerti dirimu, tak seperti dia-”
“Maafkan
aku Ichigo-kun, benar kata meraka, aku sangat mencintai mu, meski yang kau
harapkan dia-”
“Maafkan aku Ichigo-kun, benar kata meraka, aku
memaksa mu bersama ku, padahal yang kau butuhkan dia-”
“Maafkan
aku Ichigo-kun, benar kata meraka, aku yang begitu menginginkan mu, walau yang
kau inginkan dia-”
“Maafkan
aku Ichigo-kun, aku Inoue Orihime, bukan Kuchiki Rukia”
Beberapa penggal
kalimat tertulis begitu rapih dan apik di sebuah buku catatan bersampul coklat,
yang kini tengah ku kepal erat. Rahang ku mengeras, perasaan tak karuan muncul
dalam benak ku, seketika membaca tulisan tangan Orihime yang memiliki arti
begitu dalam menyakitkan.
Ku tutup
rapat buku itu, sungguh aku tak tahan membaca untaian kata yang Orihime
tuliskan di dalam nya.
Sakit,
marah, sedih arrrghhhh semua perasaan itu kini menyelimuti ku.
Sakit,
sesuatu di dalam dadaku merasakan sakit perih jauh lebih sakit dibanding luka
tebasan-tebasan pedang saat pertempuran. Aarrgh jadi selama ini perasaan ku
pada Orihime tak sampai padanya?, jadi rasa cintaku yang begitu besar?. Tch, Aku
tahu aku bukanlah pria yang romantis, aku bahkan tak tahu bagaimana
mengapreasikan rasa cinta ini. Karena aku belum pernah jatuh cinta sebelum nya,
Hanya tatap Orihime satu-satunya, ya satu-satunya wanita yang telah membuat ku jatuh
cinta, Orihime wanita yang telah ku nikahi, Orihime istriku yang cintai, bukan
Tatsuki, Nell, Senna apalagi Rukia.
Marah,
sangat aku sangat marah kesal bukan main. Aku marah pada mereka, ya mereka yang
seenaknya menghakimi bahwa Orihime tak pantas untuk ku, mereka yang seenak nya
mengomentari kisah ku dengan Orihime, mereka yang seenak nya mencibir Orihime,
mereka yang dengan sok tahu nya mengatakan bahwa aku tak mencintai Orihime,
berkata bahwa bukanlah Orihime yang aku butuhkan, apalagi seenak nya jidat nya
berkata bahwa aku tak menginginkan Orihime. Tch, mereka si sialan itu tak tahu
apapun tentang Orihime, tak tahu apapun tentang kisah ku dengan Orihime, tak
tahu betapa besar cinta ku pada Orihime, tak tahu begitu butuh nya aku akan
sosok Orihime, betapa hampa nya hidupku tanpa sosok Orihime, dan aku sangat
sangat menginginkan Orihime istriku, bukan Tatsuki, Nell, Senna apalagi Rukia.
Hei,
dengarkan kalian agar kalian dapat mengerti, hanya satu wanita yang ku cintai, yaitu
istri cantik ku Orihime, bukan Tatsuki, Nell, Senna apalagi Rukia.
Sedih, oh
ayolah siapa yang tak sedih mengetahui orang yang kau cintai selama ini menahan
kesedihan nya sendiri, memendam nya jauh di dalam dibalik senyuman lembut yang
biasa ia tunjukan, itulah Orihime istriku, ia selalu tersenyum ceria
menampilkan senyum lembut nya setiap saat di hadapan diriku dan juga Kazui anak
kami, tak pernah sekalipun Orihime bersikap cuek atau memasang wajah sedih di
hadapan kami, bagi ku dan Kazui Orihime adalah sosok sempurna sebagai seorang
istri maupun ibu bagi Kazui. Tak pernah ku sangka bahwa sudut pandang dari
mereka orang di luar sana yang tak tahu apapun, begitu menusuk memberi luka
kedalam hati Orihime ku.
Aku juga tak habis pikir Orihime dan mereka
orang diluar sana salah mengartikan diriku terhadap Rukia.
Hahaha
rasanya aku ingin tertawa, mungkin Rukia juga akan terbahak mendengar ocehan
mereka.
Apakah mereka tidur?
Sampai kapan mereka mengatakan bahwa diriku
mengharapkan Rukia?
Sampai kapan
mereka mengatakan aku membutuhkan Rukia, menginginkan Rukia?
Hei dengarkan,
ayu bangun, akan ku tegaskan sekali lagi bahwa hanya satu wanita yang aku
harapkan, yang ku butuhkan, yang ku inginkan, yaitu hanya satu Orihime Inoue ah
tepat nya Orihime Kurosaki wanita ku, istri ku, ibu dari anak ku.
Bukan
Tatsuki, bukan Nell, bukan Senna, apalagi Rukia!
Jadi mulai
sekarang berhentilah menghakimi Orihime istriku!
“Ichigo-kun sedang apa?” sebuah suara lembut
menyadarkan ku dari lamunan panjang ku, cepat-cepat ku masukan buku bersampul coklat
kedalam laci meja rias di hadapan ku, ku
hirup dalam oksigen di udara ke dalam paru-paru ku yang sebelum nya terasa
sesak menyakitkan.
“Ah
Orihime” sahutku tersenyum kikuk
“Kau kenapa
Ichigo-kun, kau agak aneh, mata mu
memerah apa kau sakit?” wanita cantik berambut coklat panjang itu menghampiri
ku. Ia habis memasak terlihat dari apron yang membungkus tubuh menggoda nya. Lengan
putih nya terjulur menyentuh dahi ku
“Aku tak apa Orihime” jawabku berdiri dari
duduk ku
“Kau
yakin Ichigo-kun?” mata nya masih
memacarkan kekhawatiran yang dalam
Aku menangguk
yakin
“Syukurlah,
aku akan kembali ke dapur” wanita itu berbalik ke arah dapur
Sebelum sebuah
kata bisikan nyaris tak terdengar keluar dari bibir ping nya “Aku memang tak
pernah mengerti dirimu Ichigo-kun”
Seketika itu
juga indra pendengaranku menajam, ku tarik tubuh Orihime kedekapan ku, ia tersentak
kaget.
Ku peluk
erat tubuh sintal Orihime tak ingin ku lepaskan
“Ichigo-kun, ada apa” wanita itu bergumam di
atas dadaku
‘’Tadi
kau berkata apa Orihime”
“Berkata,
aku tak berkata apapun”
Ku lepaskan
Orihime dari pelukanku dan menatap dalam sepasang irish indah milik Orihime
“Tadi kau
bilang, bahwa kau tak mengerti aku” tanyaku memegang kedua bahu nya
Ia hanya
terdiam dengan tatapan sendu
“Orihime,
apa selama ini kau pikir aku tak mengharapkan mu, apa kau pikir aku tak
membutuhkan mu, apa kau pikir aku tak menginginkan mu” Ucapku panjang lebar
menatap sepasang irish coklat nya
“Apa kau
membaca diary ku” wanita itu masih ternganga kaget
“Jawab
Orihime, apa selama ini kau tak yakin pada ku, tak yakin dengan perasaan ku”
suara ku meninggi mataku memerah sungguh aku masih marah
“Aku tahu
Ichigo-kun, bukan aku yang kau butuhkan, bukan diriku melainkan dia-” “Dia
Rukia-san” wanita itu menatap ku
dengan irish indah yang siap mengeluarkan bulir bening
“Seperti yang
mereka katakan Orihime, kau bukanlah dia, memang bukan dia-“ ucapku memberi
balasan pada tatapan mata Orihime
“Orihime
kau pikir aku ini apa, selama pernikahkan kita kau menyembunyikan semua seakan
baik-baik saja, Orihime apa kau sungguh mencintai~“ sambung ku yang terpotong
oleh perkataan Orihime
“Sungguh,
aku mencintai mu Ichigo-kun, sungguh
mencintai mu” hancur sudah pertahan Orihime, kini ia menangis tersedu
“Lalu
mengapa kau tak percaya akan cintaku Orihime, sungguh
hanya kau satu-satu nya
yang aku cintai, persetan mereka mengatakan apa, karena kenyataan nya hanya kau
yang aku cintai” masih dengan amarah berkecambuk di dada ku dengan meluapakan
seluru emosi dalam pengucapan yang ku katakan, biar saja agar Orihime tahu dan
mengerti bahwa aku sangat mencintai nya.
“Maafkan
aku Ichigo-kun” lirih nya di sela
tangis
Sungguh aku
tak bisa terima ini,setelah kebodohan ku, ke tidak pekaan ku, terhadap perasaan
nya mengapa malah ia yang meminta maaf, sungguh aku saakit mendengar nya.
Ku rengkuh
kembali wanita cantik ku ini kedalam pelukan ku, agar ia menangis tepat dalam
dada ku.
Ku
rendahkan suara ku “Orihime, aku memilih mu, melamar mu, menikahi mu, memiliki
anak dengan mu, sungguh tak ada paksaan, aku hanya ingin bersama mu
menghabiskan sisa hidup bersama mu”
Sebuah
kecupan ku tanam dalam kening mulus Orihime berharap agar ia lebih menjadi
lebih tenang, dan kembali memeluk nya dalam dan sore itu menjadi sebuah sore
yang indah, menjadi saksi bisu dua orang yang saling meluapkan segala emosi dan
juga cinta di hati masing-masing.
“Percayalah
aku mencintai mu istri ku Orihime Kurosaki”
.
.
.
.
Mentari
pagi sudah menimbulkan sinar nya yang seenak nya memasuki inderaku tanpa
permisi melalui jendela kaca di sebelah tempat tidur. Ku lirik tempat tidur di
sebelah ku kosong, mencari sosok wanita coklat yang selalu menemani malam ku.
Orihime sudah
bangun kah pikir ku, segera ku gunakan kaos dan celana tidur ku, mencari sosok
istri ku yang tentu nya berada di dapur.
“Thou-san, baru bangun kah” seorang anak
lelaki berambut sama seperti tersenyum lembut, senyuman yang percis seperti ibu
nya, Orihime
Aku tersenyum
“Kazui, Kaa-san sedang masak apa
harum sekali” mengendus bau masakan yang suskes membuat perut ku lapar
“Tak
tahu, tapi Kaa-san masak banyak
makanan hari ini, katanya kan bibi Yuzu, bibi Karin dan temen-temen Kaa-san sama Thou-san mau main kesini” ucap bocah bernama Kazui yang kini tengah asik
melahap sereal gandum nya
Ah iya
aku hampir lupa bahwa hari ini, mereka semua akan berkumpul di rumah ku.
Baru saja
aku akan menyusul ke arah dapur sebelum sosok wanita yang sedari tadi ku cari
muncul di hadapan ku membawa dua piring nasi goreng yang menggiurkan untuk di
santap ke meja makan.
“Sudah
bangun, Ichigo-kun ayu sarapan”
wanita itu tersenyum lembut lalu menuangkan susu untuk segera ku minum
“cuuup”
sebuah kecupan hangat dan lembut kuberikan tepat di kening Orihime, yang sukses
membuat wanita itu merona, sungguh setiap pagi aku selalu melakukan hal itu.
Namun mulai hari ini hingga nanti akan sedikit berbeda karena ciuman itu tak
hanya berakhir dikening namun juga di bibir ranum milik Orihime, yang membuat
wanita itu tertunduk malu hahaha lucu sekali manis sekali.
“hei Kazui,
kau ingin adik lelaki atau perempuan?” ucapku di sela menyantap nasi goreng
lezat buatan istri ku
Kazui
sejenak memasang pose berpikir “Thou-san
Kaa-san, aku rasa aku ingin kedua nya”
bocah itu tersenyum polos melanjutkan makan nya
“Kau
dengar Hime, sepertinya mulai malam ini dan seterus nya kita harus berusaha
lebih giat” senyum ku melirik wanita di samping ku yang kini mencubit pelan
lenganku tak lupa wajah meron nya yang menggoda untuk di cium.
.
.
.
.
.
“Hahaha
kau cemburu pada Rukia?” aku tertawa terbahak mendapati istri ku yang kini
sedang mencurahkan isi hati nya
“Berisik
Ichigo-kun itu memalukan” wanita itu menutupi
wajah dengan bantal
“Hahaha
habis nya lucu, maksud ku apa yang harus kau cemburui dari dia?, bukan kah
Rukia seperti gadis kecil haha” aku masih terbahak
“Ih bukan
masalah kecil atau besar nya, baiklah aku juga sempat cemburu pada Nell”
Orihime masih menyembunyikan wajah nya di bawah bantal, haha aku masih terbahak
mendengar itu benar-benar lucu
“Baiklah
mungkin dulu aku juga tak begitu suka dengan Shinji yang seenak nya menggoda
mu,ya walau kau tak tergoda sih, atau kau yang terlalu dekat dengan Ishida aahh
sudahlah itu masa lalu tak usah di bahas” ucapku yang masih terlentang
Akhir nya
ku tarik bantal yang menutupi wajah cantik Orihime, membawa nya memiringkan
tubuh nya kearah kanan menghadap ku. Menatap mataku.
“Dengar”
“Kau
adalah Orihime., Kurosaki Orihime, istriku satu-satu nya yang aku butuhkan”
Fin
.
.
.
.
.
.
.
.
Maafkan
fic ini yang begitu amburadul.
Terimakasih
buat para Reader yang bersedia membaca fic IchiHime ku ini, walau ini begitu
buruk.
Salam
El
Bagus ceritanya ☺
BalasHapusGua suka ceritanya dan ini sangat akurat
BalasHapusBagus. Lanjutkan cerita ishigo sama orihimenya ya kak🤗
BalasHapus